Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi semakin berkembang, begitu pula ilmu biologi. Terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini, Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR) mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan topik Pelatihan Biologi Molekuler pada hari Sabtu, 21 September 2024.

Kegiatan Pelatihan Biologi Molekuler ini diikuti oleh sebanyak 21 peserta dari yang seharusnya 24 peserta. Peserta yang hadir merupakan anggota yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Biologi SMA Kabupaten Kediri yang dikoordinasi oleh Ketua MGMP bapak Tri Agus Sujiono, S.Pd. MGMP sendiri adalah suatu forum bagi guru-guru mata pelajaran yang sama pada jenjang SMA untuk saling bertukar pengalaman, pengetahuan, dan metode pengajaran.

Dr. Sugiharto, M.Si. selaku Ketua Pelaksana bersama dengan Firli Rahmah Primula Dewi, M.Si, Ph.D. bertindak Pemateri dan dibantu Pemandu Acara serta panitia-panitia lain yang melibatkan mahasiswa S1 dan S2 Prodi Biologi yang bertugas, sukses dalam menjalankan kegiatan pelatihan biologi molekuler yang bertajuk “Pelatihan Teknik Genetika Molekuler: Isolasi DNA, Kuantifikasi dan Elektroforesis Bagi Guru MGMP Biologi Kediri”.

Pada kesempatan kali ini, para guru SMA tersebut diajarkan secara langsung teknik analisis molekuler, yakni melakukan ekstraksi DNA, kuantifikasi dan elektroforesis sendiri. Seluruh kegiatan pelatihan ini dilaksanakan di Laboratorium Genetika Molekuler FST UNAIR. Pertama-tama pemateri memberikan contoh dalam menggunakan alat-alat keperluan molekuler dengan baik yang benar serta dasar-dasar teori yang terkait ekstraksi DNA, kuantifikasi dan elektroforesis. Kemudian peserta diberikan kesempatan mencoba secara langsung proses ekstraksi DNA, kuantifikasi dan elektroforesis. Seluruh peserta kegiatan pelatihan ini terlihat sangat antusias dan semangat dalam mengikuti seluruh proses tersebut. Antusiasme yang ada terlihat dari semangat guru-guru dalam percobaan melakukan kegiatan, mengoperasikan alat dan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan. Tri Agus Sujiono, S.Pd. dari SMA Negeri 1 Plosoklaten sekaligus ketua MGMP, memberikan kesan yang sangat luar biasa terhadap pelaksanaan kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Departemen Biologi FST UNAIR. Beliau menerangkan bahwa dengan adanya kegiatan ini, beliau menjadi lebih tahu mengenai hal yang sebelumnya beliau tidak tahu. “Kesannya luar biasa, sebelumnya saya belum tahu mengenai apa yang akan dilaksanakan. Namun, ternyata setelah saya diberi dasar teori terkait oleh bapak ibu dosen selaku pakar yang ada di sini, sehingga saya yang sebelumnya belum tahu menjadi lebih paham mengenai gambaran kegiatan ini. Ilmu yang didapatkan berguna sekali. Insya Allah akan kita sharing-kan dengan teman-teman MGMP yang lain,” terangnya.

Tidak hanya bapak Tri Agus Sujiono, S.Pd., ibu Umu Fatonatul Hidayah, M.Pd. dari SMA Negeri 1 Puncu juga memberikan tanggapan positif terkait pelaksanaan pelatihan ini. Beliau menuturkan bahwa teknologi selalu berkembang, tidak terkecuali ilmu yang telah didapatkan saat beliau kuliah, sehingga diadakannya kegiatan ini dapat ‘men-charge’ guru-guru sehingga tetap dapat mengikuti perkembangan ilmu, kreatif, dan inovatif. “Saya senang sekali dengan kegiatan ini. Ketika kami masih mahasiswa, ada teori maupun praktikum yang agak terlupa, kemudian teknologi selalu mengalami pembaharuan, yang kemungkinan guru-guru harus mengikuti perkembangan yang ada supaya guru-guru tetap menjadi kreatif dan inovatif. Terus terang ini merupakan pengalaman biologi molekuler yang baru,” tuturnya. Umu Fatonatul Hidayah, M.Pd. juga berharap agar kegiatan ini memiliki keberlanjutan, tidak hanya dalam bidang biologi molekuler, tetapi juga dalam bidang biologi lain. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi rekan-rekan bapak ibu guru. Harapan kami, kegiatan ini tidak berhenti di sini, jadi terdapat sebuah keberlanjutan. Mungkin berupa pengabdian masyarakat lainnya dan tidak hanya untuk biologi molekuler saja, melainkan juga untuk morfologi tumbuhan, genetik, dan yang paling sering bagi kalangan siswa adalah keanekaragaman tumbuhan,” kata beliau.