Variasi Temporal dan Habitat dalam Keragaman Herpetofauna di Tepi Hutan dan Pesisir Pantai Trianggulasi–Pancur, Taman Nasional Alas Purwo

Oleh KP Diapsida

Pada hari ke-1 di tanggal 10 Juli 2025, kami KP Diapsida melakukan tracking dengan membagi tim menjadi dua, tim pertama mendapat tugas menyusuri hutan dan tim kedua menyusuri daerah pesisir pantai arah Trianggulasi-Pancur. Selain itu, siang harinya kami melakukan pengambilan data di jalur tepi hutan arah Pancur-Trianggulasi. Pada hari ke-2 tanggal 11 Juli 2025, KP Diapsida hanya menjadi satu tim dengan melakukan penyusuran Herpetofauna di jalur tepi hutan arah Trianggulasi-Pancur di pagi hari. Siang harinya, kami kembali melakukan penyusuran Herpetofauna tetapi dengan jalur yang berbeda yakni melalui pesisir pantai arah Pancur-Trianggulasi. Selanjutnya, di hari ke-3 pada tanggal 12 Juli 2025, kami KP Diapsida melakukan penyusuran dengan berangkat melalui jalur pesisir pantai terlebih dahulu di pagi harinya, lalu saat pulang siang harinya kami melakukan penyusuran di jalur tepi hutan arah Pancur-Trianggulasi.

KP Diapsida melakukan penelitian mengenai keragaman Herpetofauna dengan membandingkan karakteristik habitat antara tepi hutan dan pesisir pantai serta perbandingan temporal yaitu antara pagi dan siang hari. Kami menggunakan tiga metode pada penelitian ini yaitu dua metode aktif berupa menangkap langsung dan visual, serta satu metode pasif berupa pemasangan jebakan khusus biawak. Berdasarkan penelitian yang kami lakukan di tiga hari tersebut maka diperoleh Herpetofauna tepi hutan berupa kadal terbang (Draco haematopogon dan Draco volans), biawak (Varanus salvator), cicak kayu (Hemidactylus frenatus), hingga ular tambang (Dendrelaphis pictus). Sedangkan di jalur pesisir pantai, kami mendapatkan Herpetofauna berupa kadal pantai (Cryptoblepharus cursor) dan tokek perut kuning (Hemidactylus flaviviridis).

Pengalaman yang KP Diapsida dapatkan di P3L tahun ini sangat banyak, berupa lebih handal dalam melihat Herpetofauna arboreal terutama yang berada di pohon, terlatih untuk menggunakan jebakan biawak serta menangkap biawak yang besarnya sekitar 1,5-2 meter, selain itu kami juga bisa belajar mendokumentasikan Herpetofauna yang berkamuflase, dan belajar untuk mengetahui bahwa kondisi alam tidak selalu menentu. KP Diapsida sangat menikmati penelitian ini, bahkan kami betah disana walau beberapa kali harus beradaptasi dengan monyet liar yang sering kali ingin mengambil jatah makanan kami.

Terima kasih kepada Bapak Muhammad Hilman Fu’adil Amin, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku dosen pembimbing serta teman-teman KP Diapsida.