Wadah Kolaborasi Global untuk Inovasi Hayati dan Keberlanjutan
Universitas Airlangga (UNAIR) melalui Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi (FST) berkolaborasi dengan Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Analitika Data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sukses menyelenggarakan The 1st International Conference of Bioscience, Biodiversity, and Biotechnology (ICB3) dengan tema “Biodiversity and Biological Innovation for Sustainable Human Welfare.” pada tanggal 7-8 Oktober di ASEEC Tower.
Konferensi internasional perdana ini menjadi ajang penting untuk mempertemukan para peneliti, akademisi, profesional, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara dalam membahas isu-isu strategis di bidang biosains, bioteknologi, dan konservasi keanekaragaman hayati
Dihadiri oleh Tokoh Ilmiah Nasional dan Internasional
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Airlangga, yang dalam kesempatan tersebut diwakili oleh Dr. Purwo Sri Rejeki, dr., M.Kes., Direktur Direktorat Riset dan Inovasi UNAIR. Hadir pula Wakil Rektor ITS, Prof. Nurul Widiastuti, S.Si., M.Si., Ph.D., Dekan FST UNAIR, Prof. Dr. Miratul Khasanah, M.Si., Dekan Fakultas Sains dan Analitika Data ITS, Prof. Dr. Dewi Hidayati, M.Si., serta Ketua Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI), Prof. Dr. Budi Setiadi Daryono, M.Agr.Sc.
Sebagai keynote speaker, konferensi ini menghadirkan para pakar terkemuka dunia di bidang bioteknologi dan biodiversitas, di antaranya: Prof. Stefan Werbrouck (Ghent University, Belgia); Dr. Sebastian Ferse (Leibniz Centre for Tropical Marine Research, Bremen, Jerman); Prof. Toshio Hasegawa (Saitama University, Jepang); Prof. Hyun-Woo Kim (Pukyong National University, Korea); dan Prof. Haryo Dwito Utomo (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Indonesia)
Lebih dari 250 Peserta dari 15 Negara
Ketua Konferensi, Dr. Dwi Kusuma Wahyuni (Departemen Biologi UNAIR) bersama Dr. Triono Bagus Saputro (Departemen Biologi ITS), melaporkan bahwa konferensi ini diikuti oleh lebih dari 250 peserta dari berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Peserta hadir secara luring maupun daring dari berbagai negara, antara lain Belgia, Australia, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Nigeria, Uzbekistan, Rusia, India, Maroko, dan Thailand
Selain konferensi internasional, acara ini juga dirangkaikan dengan Musyawarah Kerja Nasional Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) yang mempertemukan para ketua program studi Biologi dari berbagai universitas di Indonesia untuk memperkuat jejaring nasional bidang biologi dan bioteknologi.
Biodiversitas dan Inovasi Hayati untuk Kesejahteraan Manusia
Dalam sambutannya, Rektor UNAIR menegaskan bahwa tema konferensi ini mencerminkan komitmen universitas dalam mendorong inovasi ilmiah dan kolaborasi global guna menjawab tantangan keberlanjutan.
“Topik yang dibahas, mulai dari bioprospeksi, bio-based innovation, konservasi, bioteknologi, bioinformatika, hingga ekonomi biru berkelanjutan, adalah pilar penting untuk membangun masa depan yang lebih baik, sehat, dan berkelanjutan,” ujarnya
Sementara itu, Ketua Konferensi, Dr. Dwi Kusuma Wahyuni, menekankan bahwa konferensi ini menjadi momentum berharga bagi kolaborasi lintas disiplin dan lintas negara.
“Alam bukan hanya warisan yang harus dilindungi, tetapi juga sumber inovasi yang harus dimanfaatkan secara bijaksana. Dengan menggabungkan riset ilmiah, kemajuan teknologi, dan kearifan lokal, kita dapat membangun pembangunan berkelanjutan yang menghargai manusia dan alam,” tuturnya
Harapan untuk Kolaborasi Berkelanjutan
Konferensi ICB3 diharapkan menjadi pondasi bagi kerja sama riset jangka panjang antaruniversitas, lembaga penelitian, dan industri dalam bidang biosains dan bioteknologi. Dr. Sebastian Ferse yang berasal dari Leibniz Centre for Tropical Marine Research, Bremen, Jerman mengutarakan kesan yang amat baik terhadap conference ini untuk tetap berlanjut ke depannya, menjadi wadah yang baik untuk membina para peneliti muda. Prof. Toshio Hasegawa dari Saitama University, Jepang juga berharap kolaborasi ini tidak hanya sebatas conference namun juga dapat berlanjut ke kolaborasi riset yang melibatkan mahasiswa S1 maupun S2 dan S3.