oleh KP Neoptera
Kelompok Studi Insekta pada kegiatan Pelatihan Pengembangan dan Penelitian Lapangan (P3L) 2025 kembali mengirimkan satu Kelompok Penelitian bernama KP Neoptera. Berfokus pada serangga, KP Neoptera mengusung judul penelitian “Studi Keanekaragaman Subordo Heterocera di Area Penginapan Trianggulasi dan Subordo Rhopalocera di Jalur Pancur-Plengkung dan Jalur Trianggulasi-Sadengan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur”. Tujuan dari Penelitian KP Neoptera diantaranya untuk mengetahui tingkat keanekaragaman sub ordo Heterocera (ngengat) dan sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu) di beberapa titik Taman Nasional Alas Purwo, sehingga dapat diketahui pengaruh populasi Insekta (serangga) tersebut pada kesehatan lingkungan Taman Nasional Alas Purwo.
Kegiatan di Alas Purwo ini dimulai dengan tracking di mana pada kelompok penelitian Neoptera membagi penjelajahan ini menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 menyusuri jalan dari Trianggulasi – Pancur – 3 km ke arah pantai Plengkung dan kelompok 2 menyusuri jalan dari Trianggulasi – Sadengan melalui Jalur Burung Berkicau. Hari ketiga dan keempat dilanjutkan dengan sampling menggunakan insect net sedangkan pada malam hari melakukan pemasangan Trap untuk ngengat. Trap terdiri dari kain putih panjang yang dibentangkan dan lampu senter yang digantung di seberang kain untuk menarik perhatian serangga.


Keanekaragaman ngengat dan kupu-kupu yang ditemukan tergantung dengan kondisi lingkungannya. Saat hari keempat dilakukannya sampling, sempat turun hujan sehingga kupu-kupu yang kami temukan tidak beragam dan cenderung sedikit. Namun, saat cuaca sudah terik kupu-kupu mulai bermunculan kembali. Begitupun dengan ngengat. Saat melakukan sampling ngengat pastikan udara di sekitar trap cukup bersih. Sebab, saat kami memasang trap, ternyata udara disekitar trap tidak begitu baik dan terdapat asap dari bakaran sampah. Dimana hal ini menyebabkan ngengat tidak dapat terperangkap dalam trap yang dibuat. Maka dari itu, untuk mengukur kondisi lingkungan saat ngengat atau kupu-kupu tertangkap, disini kami menggunakan indikator kelembaban udara serta intensitas cahaya.
Berbagai pengalaman berkesan yang kami dapatkan selama penelitian di TNAP kali ini, kami bisa melakukan sampling secara langsung di habitat asli Lepidoptera yang jarang terjangkau oleh manusia, mengidentifikasi Lepidoptera yang berhasil ditangkap menggunakan insect net maupun light trap sesuai dengan pengamatan ciri morfologi, dan menguasai cara penggunaan alat-alat pendukung dalam sampling. Harapan kami dengan adanya hasil yang diperoleh, bisa membantu dalam mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan. Memperluas wawasan khususnya untuk kami dalam mengenal alam melalui keanekaragaman.
Salah satu hewan yang memiliki pola penyebaran yang sangat luas di berbagai habitat adalah kupu-kupu. Peran kupu-kupu di dalam suatu lingkungan, memberi nilai tambah bagi keberadaan kupu – kupu. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menambah wawasan mengenai keanekaragaman kupu – kupu dan ngengat yang dapat mendorong para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai kupu – kupu. Pihak Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) menyampaikan bahwa penelitian serupa mengenai kupu – kupu saat ini tengah diintegrasikan dengan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat sekitar dan pengunjung. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya konservasi kupu-kupu sebagai salah satu tanda kesehatan ekosistem.
Sebagai tindak lanjut, pihak TNAP meminta dokumentasi hasil penelitian untuk dijadikan bagian dari koleksi data dan arsip resmi di Taman Nasional Alas Purwo. Selain itu, TNAP mengusulkan agar hasil penelitian ini disusun dalam bentuk booklet yang dapat dimanfaatkan sebagai media berbagi informasi, baik kepada pengunjung maupun peneliti lain. Booklet tersebut diharapkan memuat foto spesies kupu-kupu yang jelas, disertai dengan nama spesies dan klasifikasinya, sehingga dapat menjadi referensi visual dan edukatif yang bermanfaat bagi upaya pelestarian biodiversitas di kawasan Taman Nasional Alas Purwo.