Makanan merupakan kebutuhan primer yang wajib dipenuhi oleh umat manusia guna mendukung kehidupannya. Pada perkembangan zamannya, manusia semakin kreatif dalam mengelola bahan pangan menjadi makanan yang enak dan menarik untuk dikonsumsi. Akan tetapi, isu pangan yang terjadi akhir-akhir ini terkait dengan nilai gizi dan juga pewarna sintetis yang berbahaya menjadi suatu topik yang menarik untuk ditangani bersama.
Makanan dapat meningkatkan selera makan apabila terlihat menarik dalam bentuk, rasa, dan warnanya. Penggunaan pewarna sintetis dapat memberikan dampak negatif bagi kesehatan, beberapa diantaranya kanker kulit, kanker mulut, dan kerusakan otak. Oleh karena itu, diperlukan inovasi berupa pewarna alami berbahan dasar tumbuhan untuk menyediakan warna alami bagi produk makanan yang sehat, memiliki antioksidan yang baik, dan aman untuk dikonsumsi.
Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga menyelenggarakan acara pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi pembuatan pewarna alami berbahan dasar tumbuhan bagi masyarakat Kelurahan Ngasem, Kecamatan Sukolilo, Surabaya. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 15 Juli 2025 dan dihadiri oleh warga serta ibu-ibu PKK RW 05, Kelurahan Ngasem. Acara ini diawali dengan sambutan yang dilakukan oleh Prof. Dr. Sri Puji Astuti Wahyuningsih, S.Si., M.Si. selaku Kepala Departemen Biologi di Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga. Selanjutnya, dilanjutkan dengan pemaparan materi yang dilakukan oleh Prof. Dr. Edy Setiti Wida Utami, M.S. dengan judul “Pemanfaatan Pewarna Makanan Alami Untuk Peningkatan Mutu Produk Makanan dan Kesehatan Konsumen.”
Prof. Dr. Edy Setiti Wida Utami, M.S. memaparkan berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai sumber pewarna makanan alami. Beberapa tanaman tersebut, antara lain bit merah, buah naga, kunyit, bunga telang, daun suji, dan wortel. Beliau menyebutkan bahwa umbi bit merah dan daging buah naga merah mengandung betasianin yang dapat menghasilkan warna merah alami. Kemudian, untuk rimpang kunyit memiliki kandungan kurkumin yang dapat menghasilkan warna kuning pada makanan. Bunga telang memiliki senyawa antosianin dan dapat menghasilkan warna ungu pada makanan dan daun suji memiliki senyawa klorofil untuk penghasil warna hijau pada makanan. Semua pigmen alami tersebut juga telah terbukti secara saintifik berperan sebagai antioksidan bagi tubuh, membantu pencernaan, dan menurunkan tekanan darah.
Pada akhir acara pengabdian masyarakat, terdapat demonstrasi singkat dari para dosen Departemen Biologi untuk menentukan pewarna alami dan buatan. Selanjutnya, dilanjutkan sesi pembagian sertifikat dan doorprize untuk peserta. Peserta diberikan pertanyaan cepat sesuai dengan materi yang telah disampaikan dan yang dapat menjawab akan diberikan doorprize.