Pada tanggal 10-14 Juli 2024, Himpunan Mahasiswa Biologi Universitas Airlangga (HIMBIO) mengadakan program Penelitian Pelatihan Pengembangan Lapangan (P3L) di Taman Nasional Alas Purwo sebagai bagian dari upaya untuk menginventarisasikan keanekaragaman makrofungi yang masih tersedia di area sepanjang jalan dari Triangulasi hingga Pos Pancur. Kegiatan ini melibatkan organisasi Mahasiswa Kelompok Studi Microbiology Study Club (MSC) yang terdiri atas Mahasiswa Biologi angkatan 2022 dan 2023, ibu Intan Ayu Pratiwi, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan, petugas jagawana Hutan Taman Nasional Alas Purwo, panitia Himbio Visiting 2024, serta warga setempat.
Pada penelitian terkait inventarisasi keanekaragaman makrofungi di area sepanjang jalan dari Triangulasi hingga Pos Pancur, ditemukan sebanyak 54 genus makrofungi dari total 10 stasiun. Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman penerbitan artikel penelitian sebelumnya terkait Biodiversity of Edible Macrofungi from Alas Purwo National Park oleh mahasiswa Kelompok Studi Microbiology Study Club tahun 2015 di sepanjang jalan Triangulasi-Sadengan, ditemukan sebanyak 40 jenis genus makrofungi dan 22 diantaranya berstatus edible atau dapat dikonsumsi. Berdasarkan hal tersebut, dalam periode waktu selama 9 tahun berlalu telah terjadi penambahan jumlah keanekaragaman makrofungi pada habitatnya. Perubahan tersebut sebagai bukti kekayaan makrofungi yang masih beragam di hutan sepanjang jalan dari Triangulasi sampai Pancur Taman Nasional Alas Purwo.
Penelitian makrofungi ini dilakukan dengan menyusuri sepanjang jalan akses Triangulasi-Pos Pancur dimana setiap spesies jamur yang ditemukan akan didokumentasikan menggunakan kamera, diidentifikasi karakteristiknya dari tudung, bilah, batang, dan tempat perlekatannya, serta dilakukan pengukuran parameter fisika dan kimianya untuk mengetahui kondisi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan makrofungi di hutan sepanjang jalan Triangulasi-Pancur Taman Nasional Alas Purwo. Dikarenakan saat pagi hari sebelum pelaksanaan kegiatan sampling terjadi hujan yang cukup lama, maka didapatkan data kelembaban tanah tempat jamur berada cukup tinggi. Selain banyak dijumpai di tanah, makrofungi yang terdapat pada sepanjang jalan Triangulasi-Pancur juga ditemukan tumbuh pada kayu dari sebuah batang pohon yang telah tumbang. Ukurannya juga bervariasi, dari kecil hingga seukuran lengan manusia. Selain memiliki ukuran yang bervariasi, jamur yang ditemukan juga memiliki warna yang beragam, mulai dari putih, kuning, coklat, hijau, hingga merah.
Inventarisasi jamur di Taman Nasional Alas Purwo mengungkap keragaman jenis jamur yang luar biasa, dengan penemuan berbagai genus seperti Trametes dan Ganoderma, yang mendiami vegetasi hutan campuran. Penelitian ini tidak hanya menggambarkan kekayaan alam yang tersembunyi di dalamnya, tetapi juga memberikan wawasan penting bagi perlindungan ekosistem di kawasan Taman Nasional Alas Purwo agar keberagamannya tetap terjaga. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mencari tahu lebih dalam status jamur di Taman Nasional Alas Purwo yang bersifat dapat dikonsumsi. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang jenis-jenis jamur yang ada, langkah-langkah konservasi dapat lebih diperkuat untuk menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.